Kecantikan : Acne Positivity - Gerakan Mencintai Kulit Berjerawat dan Bangkitkan Rasa Percaya Diri

Kecantikan : Acne Positivity -  Gerakan Mencintai Kulit Berjerawat dan Bangkitkan Rasa Percaya Diri

--lemon-pharmacy.ae

ACEH.DISWAY.ID - Di tengah maraknya standar kecantikan yang kerap menuntut kulit mulus tanpa cela, gerakan acne positivity mulai mendapat perhatian publik, terutama kalangan anak muda. Gerakan ini mendorong masyarakat untuk menerima kondisi kulit berjerawat sebagai sesuatu yang wajar dan bukan kekurangan yang harus disembunyikan.

Praktisi kecantikan dan psikolog klinis, Nadia Hapsari, menjelaskan bahwa tekanan sosial terhadap penampilan sering kali membuat individu merasa tidak percaya diri. “Banyak remaja berpikir jerawat adalah kegagalan merawat diri, padahal jerawat adalah kondisi kulit yang bisa dialami siapa saja,” ujarnya.

1. Mengubah Cara Pandang Terhadap Jerawat

Menurut Nadia, langkah pertama dari acne positivity adalah mengubah cara masyarakat memandang jerawat. Alih-alih dianggap sebagai cacat, jerawat seharusnya diperlakukan sebagai bagian normal dari proses biologis yang dipengaruhi hormon, stres, hingga faktor lingkungan.

2. Konten Media Sosial Berperan Besar

Gerakan ini berkembang pesat lewat media sosial. Banyak influencer dan kreator konten membagikan potret wajah mereka tanpa filter untuk menunjukkan kondisi kulit apa adanya. “Saat masyarakat melihat figur publik tampil apa adanya, mereka lebih berani menerima kulit sendiri,” jelas Nadia.

3. Dukungan Komunitas Meningkatkan Kepercayaan Diri

Komunitas pendukung acne positivity kini semakin banyak bermunculan, baik online maupun offline. Ruang ini menjadi tempat bagi individu untuk berbagi pengalaman, bertanya, hingga saling memberi dukungan moral. “Validasi dari komunitas dapat mengurangi rasa malu dan meningkatkan kepercayaan diri,” kata Nadia.

4. Fokus pada Kesehatan, Bukan Kesempurnaan

Pendekatan acne positivity bukan berarti mengabaikan perawatan kulit, tetapi lebih menekankan pada kesehatan kulit tanpa harus mengejar kesempurnaan. Penggunaan produk yang tepat, pola makan sehat, hingga pengelolaan stres tetap dianjurkan, namun tanpa tekanan berlebihan.

5. Industri Kecantikan Mulai Beradaptasi

Seiring meningkatnya kesadaran ini, sejumlah brand kecantikan kini mulai menampilkan model dengan tekstur kulit nyata dalam kampanye mereka. Hal ini dinilai sebagai langkah positif untuk mengurangi standar kecantikan yang tidak realistis.

BACA JUGA: Gak Perlu Mahal! Rawat Wajah dengan 5 Bahan Herbal Ini yang Pasti Ada di Rumah

Gerakan acne positivity membawa pesan kuat bahwa setiap individu berhak merasa percaya diri dengan kondisi kulitnya, termasuk yang berjerawat. Dengan dukungan komunitas, edukasi yang tepat, dan representasi nyata di media, gerakan ini diharapkan mampu mengurangi stigma terhadap jerawat. Seperti disampaikan Nadia, “Kecantikan bukan soal kulit tanpa noda, tetapi bagaimana seseorang merasa nyaman dengan dirinya sendiri.

Sumber: