7 Cara Meningkatkan Keamanan Online agar Terhindar dari Peretasan dan Pencurian Data

7 Cara Meningkatkan Keamanan Online agar Terhindar dari Peretasan dan Pencurian Data

--id.pngtree.com

ACEH.DISWAY.ID - Dengan semakin tingginya aktivitas digital, keamanan online kini menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat. Mulai dari transaksi keuangan, pekerjaan jarak jauh, hingga penyimpanan data pribadi, semuanya memerlukan perlindungan ekstra agar tidak mudah disusupi oleh pelaku kejahatan siber.

Pakar keamanan digital, Riko Pratama, menyebutkan bahwa kasus pencurian data dan peretasan meningkat seiring bertambahnya pengguna internet. “Banyak orang masih meremehkan keamanan digital. Padahal, risiko pencurian identitas hingga pembobolan akun bisa terjadi pada siapa saja,” ujarnya.

1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik

Riko menegaskan pentingnya membuat kata sandi yang tidak mudah ditebak. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan tanggal lahir atau informasi pribadi lain yang mudah ditebak. “Semakin kompleks kata sandi, semakin sulit diretas,” kata Riko.

2. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah

Two-factor authentication (2FA) menjadi salah satu cara paling efektif melindungi akun digital. Fitur ini menambah lapisan keamanan karena pengguna harus memasukkan kode tambahan setiap kali login. Hampir semua platform kini menyediakan fitur tersebut.

3. Hindari Mengklik Tautan Tidak Dikenal

Serangan phishing kerap memanfaatkan tautan palsu yang terlihat meyakinkan. Email, pesan instan, hingga popup sering digunakan untuk mengelabui pengguna. Periksa selalu alamat situs sebelum memasukkan data pribadi.

4. Perbarui Perangkat dan Aplikasi Secara Berkala

Pembaruan sistem operasi dan aplikasi biasanya membawa perbaikan keamanan. Mengabaikan update dapat membuat perangkat rentan terhadap malware. “Update rutin bukan hanya soal fitur baru, tetapi juga memperbaiki celah keamanan,” jelas Riko.

5. Batasi Informasi Pribadi yang Dibagikan di Media Sosial

Semakin banyak informasi pribadi yang dibagikan, semakin besar risiko penyalahgunaan data. Pengguna disarankan mengatur privasi akun serta lebih selektif memilih konten yang dipublikasikan.

6. Gunakan Jaringan Internet Aman

Hindari menggunakan WiFi publik untuk transaksi penting seperti mobile banking. Jika terpaksa menggunakan jaringan umum, aktifkan VPN untuk menambah perlindungan data.

7. Pasang Antivirus dan Perangkat Keamanan Tambahan

Perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan anti-malware membantu mendeteksi ancaman lebih cepat. Beberapa layanan juga menawarkan fitur firewall untuk memblokir akses mencurigakan.

BACA JUGA:Revolusi AI: Dari Manufaktur hingga Kreatif, Semua Sektor Beradaptasi

Keamanan online tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga kebiasaan digital setiap pengguna. Dengan menerapkan langkah-langkah dasar seperti penggunaan kata sandi kuat, verifikasi dua langkah, dan kewaspadaan terhadap tautan mencurigakan, risiko kejahatan siber dapat ditekan. Seperti disampaikan Riko, “Keamanan digital berawal dari kesadaran diri. Semakin disiplin, semakin aman kita di dunia maya.

Sumber: