Fakta yang Jarang Diketahui: Mengapa Kamar Hotel Tidak Pernah Punya Jam Dinding dan Bantal Guling?
--qantas.com
ACEH.DISWAY.ID - Bagi sebagian tamu, pengalaman menginap di hotel sering kali meninggalkan rasa penasaran kecil. Di tengah perlengkapan kamar yang serba lengkap—mulai dari TV layar datar, minibar, hingga perlengkapan mandi—ada dua benda yang nyaris tidak pernah ditemukan: jam dinding dan bantal guling. Meski terlihat sederhana, kehadiran (atau ketidakhadiran) dua benda ini ternyata memiliki alasan tersendiri dalam dunia perhotelan.
Kenyamanan Tidur sebagai Prioritas Utama
Hotel berbintang umumnya menerapkan standar tinggi dalam menciptakan suasana kamar yang mendukung kualitas tidur tamu. Itulah mengapa banyak dari mereka menghapus jam dinding dari interior kamar. Suara detakan jarum jam, meski terdengar pelan, bisa menjadi gangguan terutama bagi tamu yang sensitif terhadap suara.
“Bagi tamu yang menginginkan ketenangan maksimal saat tidur, suara detikannya bisa jadi berisik. Karena itu, jam dinding biasanya ditiadakan,” ujar seorang staf operasional salah satu hotel di Jakarta.
Selain berpotensi mengganggu, jam dinding membutuhkan pemeliharaan rutin. Hotel harus memastikan baterainya tidak habis dan jarum jam bekerja dengan tepat. Dengan jumlah kamar yang mencapai ratusan, proses sederhana ini bisa menjadi pekerjaan tambahan yang cukup memakan waktu bagi tim housekeeping.
Sebagai gantinya, hotel lebih mengandalkan jam digital kecil, jam pada televisi, atau informasi waktu dari telepon kamar yang dinilai lebih efisien dan tak menimbulkan kebisingan.
Standar Internasional Tidak Mencantumkan Bantal Guling
Jika jam dinding dihilangkan karena alasan kenyamanan dan efisiensi, ketiadaan bantal guling berkaitan dengan standar internasional. Pada praktik global, guling bukan bagian dari perlengkapan tidur utama yang diwajibkan di kamar hotel.
Menurut konsultan perhotelan, hotel cenderung menyesuaikan standar kamar agar tampak rapi, sederhana, dan mudah dibersihkan. “Tidak semua negara menggunakan guling saat tidur. Agar tetap netral dan universal, hotel mengikuti standar yang berlaku secara global,” jelas seorang konsultan.
Selain itu, menyediakan guling berarti menambah proses laundry untuk sarung guling dan menambah volume cucian. Dengan jumlah tamu yang tinggi, hal ini dapat menambah beban operasional dan meningkatkan biaya perawatan.
Namun begitu, beberapa hotel tetap menyediakan guling sebagai permintaan khusus. Tamu cukup menghubungi resepsionis atau housekeeping untuk mendapatkannya, tergantung ketersediaan stok.
Desain Minimalis untuk Suasana Lebih Tenang
Tren desain kamar hotel belakangan ini mulai mengarah pada konsep minimalis dan modern. Interior dibuat sesederhana mungkin untuk menghadirkan ruang yang tenang dan tidak penuh. Jam dinding dan guling kerap dianggap sebagai elemen tambahan yang bisa mengurangi estetika interior yang bersih.
Hotel juga mempertimbangkan psikologi tamu. Ruangan yang lebih ringkas dianggap mampu memberikan kesan lega dan menenangkan, terutama setelah menjalani perjalanan atau aktivitas yang padat.
Sumber: