Siklon Tropis Anyer yang Terbaikan Berujung 964 Jiwa Tewas di Aceh Hingga Sumbar
Dampak Sikon Tropis Anyer yang terabaikan membuat nyari 1.000 jiwa meninggal dunia dalam bencana banjir bandang di Aceh hingga Sumatera Barat.-Tangkapan layar/Twitter/X-
BANDA ACEH, DISWAY.ID -- Siklon Tropis Senyar telah menyebabkan krisis kemanusiaan di tiga provinsi Sumatera.
Hingga kini jumlah korban meninggal dunia mencapai angka tragis 964 jiwa per Selasa, 9 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, menurut data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BACA JUGA:Nakes Terdampak, RSUD Aceh Tamiang Beroperasi Bertahap
Data BNPB menunjukkan disparitas korban jiwa dan dampak antara tiga provinsi tersebut:
- Aceh: 391 jiwa meninggal, 31 jiwa hilang
- Sumatera Utara (Sumut): 338 jiwa meninggal,138 jiwa hilang
- Sumatera Barat (Sumbar): 235 jiwa meninggal, 95 jiwa hilang
Skala Krisis Pengungsi di Aceh
Meski jumlah korban meninggal tersebar di tiga provinsi, bencana ini memicu krisis pengungsi paling parah di Aceh.
BACA JUGA:Status Darurat Bencana Aceh Diperpanjang Hingga Perayaan Natal
Tiga kabupaten di Aceh menjadi episentrum pengungsian dengan total ratusan ribu jiwa:
- Aceh Tamiang: 252.623 jiwa
- Aceh Timur: 238.500 jiwa
- Aceh Utara: 166.920 jiwa
Sebagai perbandingan, jumlah pengungsi di Sumut tercatat 45.503 jiwa dan di Sumbar 20.474 jiwa, menggarisbawahi beban logistik dan evakuasi yang luar biasa di wilayah Aceh.
Operasi Logistik Besar-besaran
Guna memenuhi kebutuhan mendesak ratusan ribu pengungsi, Pemerintah Aceh dan BNPB meningkatkan operasi pengiriman logistik secara signifikan.
Pada hari yang sama, total bantuan yang didistribusikan ke wilayah terdampak di Aceh mencapai 31,62 ton.
BACA JUGA:Bantuan China di Aceh Jadi Sorotan Pemerintah, Menhan: Itu Bukan Bantuan Asing, Tapi Personal
Pengiriman dilakukan melalui jalur darat (3 sorti, 14,08 ton) dan didukung oleh jalur udara yang vital, yaitu 17 sorti helikopter yang membawa total 17,54 ton bantuan.
Distribusi intensif ini merupakan respons langsung terhadap skala krisis pengungsi yang memerlukan pasokan kebutuhan dasar secara cepat dan merata.
Sumber: