Bantuan China di Aceh Jadi Sorotan Pemerintah, Menhan: Itu Bukan Bantuan Asing, Tapi Personal

Bantuan China di Aceh Jadi Sorotan Pemerintah, Menhan: Itu Bukan Bantuan Asing, Tapi Personal

Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa bantuan China di bencana Aceh bukan instruksi bantuan asing, melainkan bantuan secara personal kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.-Dok. Disway-

BANDA ACEH, DISWAY.ID – Kebijakan Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) yang membuka ruang bagi bantuan internasional dalam penanggulangan bencana hidrometeorologi di Sumatera memicu respons dari Pemerintah Pusat. 

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin turun tangan memberikan respons terkait kedatangan tim ahli dari China untuk pencarian korban.

Mualem sebelumnya menyatakan bahwa ia tidak akan mempersulit bantuan luar negeri, bahkan sudah menerima relawan dan logistik dari Malaysia.

BACA JUGA:Dipantau dari Udara, Mualem Pastikan Tanggap Darurat Bencana Efektif di Aceh Tamiang dan Singkil

Kemudian juga telah mendatangkan tim ahli dari China untuk mempercepat pencarian korban longsor dan banjir.

"Hari ini ada datang tim dari China lima orang untuk mendeteksi mayat yang ada di dalam lumpur dan mereka ada alat untuk mengambil mayat-mayat itu," ujar Mualem pada Sabtu, 6 Desember 2025, membenarkan kedatangan tim khusus tersebut.

Gubernur menekankan, kondisi lapangan di Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang sangat sulit. 

Pascabanjir bandang melanda ketiga daerah itu, kedalaman lumpur mencapai sepinggang orang dewasa.

Situasi inilah yang mendasari kebutuhan mendesak akan alat canggih dan keahlian spesialis.

BACA JUGA:Pertamina Gerak Cepat Pasok LPG ke Daerah Bener Meriah gunakan metode Sling Load

Menhan: "Itu Bantuan Personal"

Menanggapi pernyataan Mualem, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa tim dari China yang dimaksud bukanlah bantuan resmi dari negara asing, melainkan bantuan yang bersifat personal untuk Gubernur.

"Sebetulnya yang dimaksud itu adalah (bantuan) personal yang dari China, itu untuk menemukan (korban), itu bukan bantuan asing," kata Sjafrie saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa , 9 Desember 2025.

Sjafrie menambahkan, tim tersebut merupakan uluran tangan pribadi kepada Mualem yang fokus membantu mencari jasad-jasad korban yang masih tertimbun material longsor.

BACA JUGA:Gelar Kuliah Umum di Universitas Udayana, BTN Ajak Generasi Muda Dalami Pembiayaan Hijau

Indonesia Mandiri Tangani Bencana

Sumber: