BPBD Aceh Anggarkan Rp 3 Miliar untuk Pembuatan Video Bertema Tsunami dan Gempa Jadi Sorotan Keras!

BPBD Aceh atau BPBA dilaporkan akan anggarkan Rp 3 miliar untuk pembuatan tiga paket video terkait Tsunami dan Gempa-Jéssica Luanna/Unsplash-
Tak berhenti di situ, terdapat paket lain yang isinya berupa sarung dengan total pagu Rp 1 miliar.
BACA JUGA:Bermasalah saat Pimpin IKI, Penunjukan Nurlis sebagai Rektor Tandingan Abulyatama Dinilai Aneh
BACA JUGA:Istri Gubernur Aceh Bunda Salma Resmi Gantikan Posisi Ismail A Jalil, Ini Penjelasan KIP Aceh
Adapun pengadaan tersebut rencananya akan diberikan kepada masyarakat terdampak bencana, dengan total 7.250 pcs sarung.
Dapat Sorotan Keras Publik
Rupanya di tengah media sosial, kabar ini mendapat antensi serius masyarakat.
Bukan tanpa alasan, sebagain besar publik menilai jika anggaran tersebut cukup besar.
Netizen menilai jika pembuatan video ini dilakukan oleh orang-orang berprofesional, mungkin saja anggarannya masuk.
"1 video anggaran 1 Miliar.?? Anggaran dari APBD ?. apa sudah ada dalam rancangan laporan keuangan, biaya honor Sutradara, honor aktor dan semua kru, biaya makan-minum, serta uang komunikasi dan Transportasi selama pembuatan 1 video 1 Miliar," tulis akun @khalid***.
Seorang netizen ada yang bergurau mungkin saja anggaran tersebut sudah termasuk membawa aktor sekelas Jefri Nichol.
Namun publik menilai anggaran tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal lain seperti mensejahterakan masyarakat.
"Bisa dijelaskan manfaat buat kehidupan masyarakat," kata akun @angkasa***.
Seorang netizen justru sebaliknya berharap anggaran tersebut dapat memaksimal talenta lokal dalam pembuatan tiga paket video yang direncanakan itu.
"Mudah-mudahan, dari produksi film ini, akan memberi dorongan kompetisi di pasar industri kreatif lokal sambil teman-teman UMKM industri kreatif perfilman Aceh belajar dari perusahaan brand besar supaya bisa scale up.
"Mudah-mudahan anak anak sinematografi kita bisa masuk pasar nasional dan internasional.
"Perlu dipahami juga, sama teman-teman di media sosial karena produksi film itu membutuhkan banyak sekali perintilan yang butuh didanai.
Sumber: