Saat ditelusuri lebih jauh, rupanya perahu Pak Ucok dan cucunya sudah ditemukan nelayan lain yang ikut membantu.
Evakuasi kemudian dilanjutkan dengan membawa jasad korban dan sang cucu dari Dermaga Tetunjung.
BACA JUGA:Pimpinan Universitas Abulyatama: Utamakan Penyelesaian Damai
BACA JUGA:Aksi Damai di Universitas Abulyatama Dipicu Kehadiran Kelompok Tak Dikenal
Kesaksian Sang Cucu
Berdasarkan kesaksian sang cucu, Pak Ucok mulanya memang memasang jaring ikan yang disiapkan.
Namun tak tahu kenapa, menurut Anji, sang Kakek mengalami gejala pusing di kepala ketika memasang jaring ikan.
Kemudian kata sang cucu, Pak Ucok kemudian membaringkan tubuhnya di atas perahu.
Andalika memastikan Pak Ucok meninggal dunia tanpa sebab lain, termasuk tenggelam.
"Pada saat itu sang cucu kemungkinan panik dan berteriak minta tolong, hingga ada yang melihat.
"Dari kondisi jenazah, kita lihat bukan tenggelam ya," tuturnya.
BACA JUGA:Polisi Bantah Kekerasan Sebabkan Kematian Anggota Satgas Abulyatama
BACA JUGA:Aksi Damai Mahasiswa Universitas Abulyatama Berujung Satu Orang Meninggal Dunia
Ia juga mengatakan, korban baru ditemukan sekira pukul 23.00 WIB.
Dari keterangan keluarga disebutkan, saban hari Pak Ucok memang kerap memasang jaring ikan.
Biasanya sebelum waktu maghrib, korban sudah pulang kembali ke rumah.
"Karenanya keluarga resah dan menceritakan kepada masyarakat sekitar untuk mencari tahu keberadaan korban dan cucunya," pungkasnya.