Pemrov Aceh Terima Bantuan dari Kalteng Senilai Rp2,81 miliar, Berikut Rinciannya!

Rabu 17-12-2025,10:33 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

BANDA ACEH, DISWAY.ID -- Aceh kembali menerima bantuan bencana, aksi solidaritas ditunjukkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Kalteng hadir dan datang dengan membawa donasi bantuan senilai total Rp2,81 Miliar untuk mendukung pemulihan korban bencana hidrometeorologi.

Penyerahan simbolis donasi tersebut dilakukan oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Darliansjah, dan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, di Posko Penanganan Bencana Kantor Gubernur Aceh pada Selasa, 16 Desember 2025.

BACA JUGA:Mualem Tak Tahu Soal Surat, UNDP dan UNICEF Ternyata Masih Punya 'Utang' Program Bantuan Bencana di Aceh

Bantuan tersebut merupakan gabungan dari berbagai tangan di Kalteng, menunjukkan gotong royong yang begitu masif untuk para korban di Aceh.

Adapun bentuk bantuan itu di antaranya:

  • Rp1 Miliar: Bantuan Keuangan dari Pemprov Kalteng.
  • Rp1,3 Miliar: Bantuan Keuangan dari 13 Kabupaten dan 1 Kota se-Kalteng.
  • Rp250 Juta: Bantuan dari Bank Kalteng (akan ditransfer ke Baitulmal).
  • Rp215 Juta: Bantuan berupa barang (disalurkan melalui Polda Aceh dan Baitulmal).
  • Rp51,54 Juta: Uang tunai melalui Baitulmal.

BACA JUGA:Mualem Tegas Aceh Terbuka Terima Bantuan Asing, Tapi Sikap Pusat Bertolak Belakang

Dalam sambutannya, Sekda Aceh, M. Nasir, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian Kalteng, yang disebutnya sebagai bukti nyata solidaritas nasional dalam menghadapi bencana.

Infrastruktur Kritis: Ancaman Kelaparan di Dataran Tinggi Aceh

Selain membahas dukungan finansial, Sekda M. Nasir juga menyoroti kondisi penanganan bencana yang telah berjalan selama 16 hari di 18 Kabupaten/Kota.

Ia menyebut Aceh Tamiang mengalami dampak terparah, sementara di Bireuen bahkan dilaporkan ada desa yang hilang tersapu bencana, dan Pidie masih berstatus siaga darurat.

Poin krusial yang ditekankan M. Nasir adalah urgensi pemulihan infrastruktur konektivitas, khususnya di wilayah tengah Aceh (Dataran Tinggi Gayo).

Sekda Aceh mengungkapkan bahwa koneksi logistik menuju Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah baru dapat terhubung pada Minggu (14/12) setelah selesainya pembangunan jembatan bailey (jembatan darurat).

BACA JUGA:BTN Kalahkan Himbara Lainnya Dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025

M. Nasir menegaskan betapa kritisnya pembangunan jembatan darurat tersebut:

"Jika hari ini jembatan bailey tidak selesai, maka kami pastikan stok pangan di Bulog habis sehingga masyarakat Kab. Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues kelaparan," pungkasnya.

Kategori :