Dari Burnout ke Balance, Bagaimana Pendekatan Holistik Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Karyawan

Dari Burnout ke Balance, Bagaimana Pendekatan Holistik Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Karyawan

--dewanstudio.com

ACEH.DISWAY.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, isu kesehatan mental di tempat kerja telah menjadi perhatian serius. Namun, langkah konkret masih seringkali terbatas pada seminar sesekali. Berbeda dengan tren umum, sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia, PT Inovasi Digital Karya, justru mencatatkan keberhasilan nyata melalui program kesejahteraan mental komprehensif bernama “SehatJiwa”.

Program yang dijalankan sejak awal 2022 ini tidak sekadar tick the box, tetapi telah menurunkan angka turnover karyawan hingga 25% dan meningkatkan skor kepuasan karyawan dalam survei internal sebesar 40% pada kuartal III tahun ini.

Lebih dari Sekadar Konseling: Pendekatan Holistik yang Diakui Karyawan

“Program ini bukan tentang menganggap karyawan bermasalah. Ini tentang memberikan alat dan lingkungan untuk berkembang secara utuh, baik secara profesional maupun personal,” jelas Dr. Maya Sari, Psikolog Klinis yang menjadi konsultan utama program SehatJiwa.

Ia menambahkan, “Kunci keberhasilannya ada pada pendekatan multi-layer. Kami tidak hanya menyediakan layanan konseling tertutup, tetapi juga membangun budaya di mana membicarakan beban kerja dan kesehatan mental menjadi hal yang normal.”

Adi Pratama, salah satu team leader di perusahaan, membenarkan dampak program ini. “Dulu, tekanan deadline sering memicu ketegangan dalam tim. Sekarang, ada mekanisme check-in yang rutin dan ruang untuk berbagi tanpa rasa takut dihakimi. Itu mengubah dinamika kerja secara signifikan.”

Pilar Utama Program “SehatJiwa”

Keberhasilan program ini ditopang oleh beberapa pilar kunci yang dijalankan secara konsisten:

  • Akses ke Konseling Profesional: Karyawan mendapatkan akses mudah dan confidential ke psikolog melalui platform online atau offline, dengan kuota tertentu yang ditanggung perusahaan.
  • Pelatihan Manajemen Stres & Resilien: Workshop bulanan tidak hanya untuk karyawan, tetapi juga untuk para manajer, agar mampu mengenali tanda-tanda stres di tim dan menciptakan lingkungan yang suportif.
  • Fleksibilitas Kerja yang Bermakna: Kebijakan work-from-anywhere dan pengaturan jam kerja fleksibel diterapkan dengan fokus pada hasil, bukan sekadar kehadiran.
  • Komunitas & Aktivitas Wellness: Perusahaan mendukung secara finansial terbentuknya klub-klub hobi karyawan, dari olahraga hingga seni, sebagai saluran refresh yang positif.
  • Review Beban Kerja Berkala: Setiap kuartal, manajemen melakukan audit terhadap beban kerja tiap divisi untuk mencegah burnout sistematis.

“Komitmen dari level paling atas sangat mutlak. Program ini harus dianggap sebagai investasi, bukan biaya,” tegas Direktur Utama PT Inovasi Digital Karya, Budi Santoso. “Karyawan yang sejahtera mentalnya adalah aset terbesar kami. Mereka lebih kreatif, loyal, dan kolaboratif.”

BACA JUGA:Cara Sederhana Mengatasi Tekanan Kerja Tanpa Kehilangan Fokus

Tantangan dan Langkah ke Depan

Implementasi awal tentu tidak tanpa hambatan. Stigma dan keraguan sempat muncul. Namun, melalui sosialisasi yang gencar dan testimoni positif dari early adopters, program akhirnya diterima luas.

Ke depan, perusahaan berencana mengembangkan modul khusus untuk kesehatan mental remote workers dan memperluas manfaat untuk keluarga inti karyawan. Kesuksesan program “SehatJiwa” ini menjadi benchmark menarik bagi industri di Indonesia, membuktikan bahwa investasi pada kesejahteraan mental bukan hanya etis, tetapi juga strategis untuk keberlanjutan bisnis.

Sumber: