Unaya Melawan! Ribuan Mahasiswa dan Karyawan Kecam Tindakan Bayar Preman Diduga Sewaan Oknum Tertentu

ACEH, DISWAY.ID – Ribuan mahasiswa dan karyawan Universitas Abulyatama (Unaya) ACEH turun tangan mengecam keras tindakan kelompok preman diduga dikendalikan oleh RM dan NE untuk menguasai kampus secara ilegal, Kamis 17 April 2025.

Pagi tadi, mahasiswa bersiap memasuki kampus seperti biasa. Namun apa yang mereka temukan justru jauh dari suasana akademik.

“Mereka (sekelompok orang) sudah menunggu kami dengan batu di tangan. Merea bukan orang akademik. Mereka preman. Mereka siap baku hantam,” kata salah satu mahasiswa.

BACA JUGA:Bentrok di Unaya: Puluhan Preman Diduga Suruhan Rusli Bintang Seruduk Kampus, Mahasiswa Gelar Aksi Protes

Tensi meningkat saat mahasiswa berhasil menerobos masuk gerbang kampus. Bukan sambutan pendidikan yang mereka dapat, melainkan serbuan pukulan dengan kayu dan hujanan batu.

“Kami hanya ingin mengambil kembali hak kami sebagai mahasiswa. Ini rumah kami. Tempat kami belajar. Tapi kenapa justru kami yang diserang? Di mana keadilan?” ujar salah satu mahasiswa korban yang mengalami luka.

Situasi ini dianggap sudah sangat mencoreng dunia pendidikan. Kampus yang seharusnya menjadi tempat berpikir dan berdiskusi, kini berubah menjadi medan kekerasan.

Para mahasiswa dan staf kampus menyebut apa yang terjadi adalah tindakan brutal yang disengaja demi menguasai institusi pendidikan dengan cara-cara kotor.

BACA JUGA:Mahasiswa Abulyatama Gelar Unjuk Rasa, Usir Para Preman di Kampus Unaya

“Kami tidak akan diam. Unaya akan melawan. Ini bukan hanya soal kampus, ini soal harga diri pendidikan di Aceh!” teriak seorang orator aksi di depan gerbang kampus.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak aparat keamanan, meskipun sejumlah mahasiswa sudah menjadi korban luka fisik akibat insiden tersebut.

Sejumlah Mahasiswa Terluka dalam Bentrokan di Unaya

Seperti diberitakan diswayaceh.id sebelumnya, aksi damai ribuan mahasiswa Universitas Abulyatama (Unaya) Aceh sejak Kamis 17 April 2025 pagi berubah ricuh.

Kericuhan terjadi setelah massa aksi disambut lemparan batu dan serangan fisik oleh sekelompok orang tak yang diduga adalah preman bayaran.

Saat itu, mahasiswa hendak masuk area kampus Unaya untuk menyampaikan aspirasi menolak keberadaan kelompok tandingan yang diduga mencoba mengambil alih kepemimpinan kampus secara sepihak.

Sumber: