Pemprov Aceh Desak Pusat Data Faktual dan Akses Bantuan Internasional Segera Dibuka

Jumat 12-12-2025,07:09 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

BANDA ACEH, DISWAY.ID – Komitmen besar Presiden Prabowo Subianto dalam penanganan bencana yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh semakin nyata dengan rencana kunjungan ketiganya ke wilayah terdampak, fokus utama ke Aceh Tamiang yang paling parah.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, pada Kamis, 11 Desember 2025, menekankan bahwa kehadiran intensif Presiden harus didukung oleh informasi yang faktual dan objektif dari jajaran pejabat pusat, sekaligus menuntut kemudahan akses bagi bantuan internasional.

Muhammad MTA menilai perhatian Presiden Prabowo sangat besar, mengingat ia telah dua kali meninjau langsung.

BACA JUGA:Gagal Interview? Mungkin Masalahnya di Resume. Cek 5 Kesalahan Fatal Ini

Yakni ke Aceh Tenggara dan Bireuen, dan dijadwalkan kembali hari ini (Jumat) untuk pemantauan udara di wilayah terisolasi seperti Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.

“Presiden telah turun langsung melihat kondisi masyarakat. Ini bentuk perhatian besar beliau,” ujar MTA.

“Kami melihat kembalinya Presiden kali ini tidak tertutup kemungkinan untuk mendapatkan informasi lebih objektif terkait kondisi Aceh.”

BACA JUGA:Puncak HUT Pertamina Ke-68, Dirut Pertamina Kawal Misi Kemanusiaan di Aceh

Tuntut Akses Bantuan Internasional Dipermudah

Bersamaan dengan apresiasi terhadap komitmen Presiden, Pemprov Aceh kembali menyuarakan kebutuhan mendesak untuk percepatan penanggulangan bencana: keterbukaan akses bantuan internasional.

MTA menjelaskan bahwa dukungan lembaga internasional sangat krusial untuk memperkuat penanganan darurat.

Gubernur Aceh disebut telah meminta agar mekanisme pembukaan akses bantuan dari NGO internasional dapat dipermudah sesuai klasifikasi yang ditetapkan pemerintah pusat.

BACA JUGA:Remaja Kelaparan Gizi: Ironi Generasi Millenial & Gen Z di Tengah Banjir Informasi Kuliner

“Minimal untuk saat ini, NGO-NGO yang fokus pada penanganan kedaruratan bisa segera masuk untuk memperkuat upaya bersama antara Pemerintah Aceh, BNPB, Basarnas, TNI, Polri, NGO lokal, dan pihak lainnya,” tegas Muhammad MTA.

Peringatan Keras Soal Akurasi Informasi

Di tengah upaya penanganan darurat, Pemerintah Aceh juga menegaskan pentingnya penyampaian data yang akurat kepada Presiden sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Muhammad MTA menekankan bahwa keutuhan dan objektivitas informasi sangat krusial, terutama setelah polemik publik terkait pemulihan listrik dan komunikasi beberapa waktu lalu.

Kategori :