Tito Karnavian Dianugerahi Gelar 'Petua Panglima Hukom' dari Wali Nanggroe Aceh, Punya Pengaruh Apa?

Kamis 13-11-2025,08:04 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

ACEH BESAR, DISWAY.ID -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian secara resmi menerima gelar kehormatan bergengsi 'Petua Panglima Hukom Nanggroe' dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh.

Pemberian gelar ini merupakan pengakuan atas dedikasi dan kontribusi signifikan Tito dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan tata kelola pemerintahan di wilayah berjuluk Serambi Mekkah.

Prosesi Khidmat di Meuligoe Wali Nanggroe

Prosesi penganugerahan gelar berlangsung khidmat di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Kabupaten Aceh Besar, pada Rabu (12/11/2025). 

BACA JUGA: Gak Perlu Mahal! Rawat Wajah dengan 5 Bahan Herbal Ini yang Pasti Ada di Rumah

Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al Haythar langsung memimpin prosesi ini, yang ditandai dengan penyematan lencana dan selempang kehormatan kepada Mendagri Tito Karnavian.

Setelah penyematan, Mendagri juga menjalani ritual peusijuk (upacara adat tepung tawar) sebagai bentuk doa dan restu, yang dipandu langsung oleh Wali Nanggroe.

Dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. Ia menyebut penghargaan ini sebagai sesuatu yang sangat istimewa.

"Penghargaan ini sangat istimewa lantaran diberikan oleh Lembaga Wali Nanggroe yang secara sosial, sosiologis, dan yuridis memiliki legitimasi kuat," ujar Tito.

BACA JUGA:Kabar Baik! Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Seluruh Aceh Mulai Hari Ini, Denda dan Pajak Progresif Dihapuskan

"Saya mendapatkan penghargaan dari lembaga ini, tentu suatu kebahagiaan yang sangat luar biasa bagi saya."

Dianggap Berperan Jaga Stabilitas Aceh

Tito Karnavian mengakui bahwa dirinya sempat kaget ketika Wali Nanggroe menyampaikan niat untuk memberikan gelar adat ini saat audiensi di Kantor Kemendagri beberapa waktu lalu.

Wali Nanggroe menjelaskan bahwa alasan pemberian gelar ini adalah kontribusi konsisten Tito, baik saat menjabat sebagai Kapolri maupun saat menjadi Mendagri.

"Beliau (Wali Nanggroe) menjelaskan, 'Pak Tito selama Kapolri banyak memberikan perhatian kepada Aceh sehingga tercapai tetap terjaga stabilitas, keamanan, dan kemudian pada saat menjadi Menteri Dalam Negeri dilanjutkan dengan tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan, sehingga situasi menjadi tetap stabil hingga saat ini'," jelas Tito, mengutip perkataan Wali Nanggroe.

Kategori :