ACEH BESAR, DISWAY.ID — Suasana mencekam melanda Universitas Abulyatama (Unaya) setelah sekelompok orang tak dikenal, mengenakan atribut Satgas Unaya dan diduga dipimpin Muhlis, menyeruduk paksa lingkungan kampus. Kelompok ini disebut-sebut berasal dari kubu RB.
Insiden tersebut diduga disertai aksi kekerasan. Preman berseragam tersebut dilaporkan memukuli petugas keamanan resmi kampus, memicu keresahan di kalangan civitas akademika dan masyarakat sekitar. Kejadian ini tidak hanya mengganggu proses perkuliahan, namun juga mencoreng citra kampus sebagai ruang intelektual yang damai dan kondusif.
Sebagai respons, ratusan mahasiswa Universitas Abulyatama turun ke jalan menggelar aksi protes besar-besaran di depan gerbang kampus. Mereka menolak segala bentuk premanisme yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan dan mengganggu kenyamanan belajar-mengajar.
Salah satu mahasiswa peserta aksi menyatakan,
“Apa yang mereka lakukan sangat tidak mencerminkan kampus sebagai ruang pendidikan dan fondasi keilmuan serta adab. Kami meminta pihak kepolisian segera mengeluarkan orang-orang asing ini dari kampus dan mengusut tuntas kasus pemukulan terhadap petugas keamanan kampus.”
Aksi yang dipimpin oleh M. Rizal ini menghasilkan lima poin pernyataan sikap mahasiswa:
- Menolak keras kehadiran pihak luar/orang asing tanpa izin di lingkungan Kampus Unaya, karena menimbulkan keresahan dan mengganggu ketertiban civitas akademika.
- Meminta aparat kepolisian untuk mengambil tindakan tegas mengusir pihak tak dikenal dari lingkungan kampus, demi menjaga keamanan dan kenyamanan.
- Menegaskan bahwa Unaya adalah institusi pendidikan, bukan arena konflik. Mahasiswa mengecam segala bentuk intervensi yang menciptakan suasana mencekam.
- Mendesak penyelesaian sengketa melalui jalur hukum dan pendekatan kekeluargaan, bukan melalui kekerasan dan intimidasi.
- Menolak segala bentuk tindakan yang bertentangan dengan etika, moral, dan nilai-nilai pendidikan.
Situasi ini menjadi perhatian luas publik. Mahasiswa dan civitas akademika berharap aparat penegak hukum segera mengambil langkah konkret untuk memulihkan ketertiban dan menjamin keamanan kampus sebagai ruang belajar yang damai dan bermartabat.
Sampai berita ini diturunkan baik Rusli Bintang maupun Muhlis belum menghubungi pihak redaksi.