Status Darurat Bencana Aceh Diperpanjang Hingga Perayaan Natal

Status Darurat Bencana Aceh Diperpanjang Hingga Perayaan Natal

Potret kehancuran di Aceh Tamiang imbas banjir bandang dan longsor. Rumah-rumah rusak, banyak kendaraan yang terbengkalai.-Tangkapan layar/Twitter/X-

BANDA ACEH, DISWAY.ID – Pemerintah ACEH secara resmi memperpanjang masa status tanggap darurat bencana hidrometeorologi hingga 25 Desember 2025, dari batas waktu sebelumnya 11 Desember 2025.

Perpanjangan selama 14 hari ini, yang berlaku mulai 12 Desember, diputuskan menyusul skala kerusakan infrastruktur yang masif dan kebutuhan penanganan terpadu yang masih tinggi.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menekankan bahwa perpanjangan status ini adalah langkah krusial.

“Penanganan masih membutuhkan kerja intensif, terpadu, dan terkoordinasi, baik untuk evakuasi, distribusi logistik, maupun pembenahan kerusakan jalan dan jembatan,” ujar Mualem, menggarisbawahi pentingnya melanjutkan upaya pemulihan tanpa jeda.

BACA JUGA:Bantuan China di Aceh Jadi Sorotan Pemerintah, Menhan: Itu Bukan Bantuan Asing, Tapi Personal

Prioritas Utama: Pemulihan Konektivitas dan Akses

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, mengungkapkan data kerusakan yang menjadi pertimbangan utama perpanjangan status ini. Meskipun jumlah pengungsi telah menurun secara signifikan, kerusakan infrastruktur dan fasilitas publik tercatat sangat parah, menghambat proses distribusi dan pemulihan ekonomi lokal.

Data sementara mencatat tingkat kerusakan yang serius:

  • Jalan Rusak: 461 titik
  • Jembatan Rusak: 332 unit
  • Fasilitas Pendidikan (Sekolah & Pesantren): 281 unit
  • Rumah Rusak (Ringan–Berat): 157.318 unit
  • Sawah Terdampak: 89.289 hektar

Kerusakan jembatan, khususnya di wilayah Simpang KKA dan Bener Meriah, tergolong parah akibat longsor dalam. Sekda Nasir menjadikan pemulihan akses sebagai prioritas utama dan akan meninjau langsung kerusakan jembatan di Awe Geutah dan Bener Meriah.

“Kita kejar konektivitas ini agar pasokan logistik wilayah tengah tidak terganggu,” pungkas Sekda, menargetkan percepatan perbaikan delapan kilometer akses kritis menuju Bener Meriah.

BACA JUGA:Dipantau dari Udara, Mualem Pastikan Tanggap Darurat Bencana Efektif di Aceh Tamiang dan Singkil

Data Korban dan Logistik

Hingga hari ke-13 penanganan, Sekda Aceh melaporkan total 490.290 orang terdampak, dengan data kumulatif mencatat 407 orang meninggal dunia. Terdapat 2.086 titik pengungsian yang masih aktif.

M. Nasir juga mendesak sinkronisasi data korban yang lebih baik, terutama terkait laporan warga hilang yang telah ditemukan namun belum diperbarui di tingkat kabupaten/kota.

“Kami butuh data yang benar-benar mutakhir,” tegasnya.

Untuk mempercepat proses evakuasi yang diperkirakan masih memerlukan waktu 2–3 hari, BPBD berencana merekrut relawan lokal. Sementara itu, distribusi logistik dipastikan tidak akan berhenti hingga seluruh warga dapat kembali ke rumah masing-masing.

Sumber: