Pimpinan Universitas Abulyatama: Utamakan Penyelesaian Damai

Salah satu sudut Kampus Universitas Abulyatama Aceh. Istimewa--
ACEH, DISWAY.ID - Melalui keterangan pers tertulis, Rektor Universitas Abulyatama Aceh, Agung Efriyo Hadi, menyatakan prihatin dan meminta semua pihak menempuh penyelesaian secara damai dan bermartabat.
Keterangan pers rektor itu dikeluarkan sebagai penyikapan atas aksi damai yang berbuntut ricuh di kampus terkemuka di Aceh itu, Kamis (17/4).
“Kami, pimpinan Universitas Abulyatama, menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang terjadi bertepatan aksi damai mahasiswa. Kami turut berbelasungkawa atas musibah yang mengakibatkan korban jiwa, dan memohon kepada seluruh pihak untuk menjaga ketenangan, menahan diri, serta mengutamakan penyelesaian yang damai dan bermartabat,” bunyi alenia awal pernyataan pers itu.
Sehubungan dengan peristiwa itu, sambungnya, pimpinan Universitas Abulyatama dari Badan Penyelenggara Yayasan Abulyatama NAD menyampaikan belasungkawa. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT (husnul khotimah), dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan, serta kekuatan menghadapi cobaan.
Terkait penyebab kematian, sebaiknya disampaikan pihak yang berwenang, dengan mengacu pada alasan medis yang dapat dipertanggungjawabkan secara objektif.
Pimpinan Universitas Abulyatama juga mengimbau semua pihak, baik civitas akademika maupun masyarakat umum, agar menahan diri dari tindakan anarkis yang dapat memperkeruh suasana, dan mengutamakan penyelesaian masalah melalui musyawarah kekeluargaan atau mekanisme hukum yang berlaku.
Agung Efriyo Hadi juga meminta kepada aparat penegak hukum, khususnya Kapolda dan Kapolresta Banda Aceh, untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan terkait pemblokiran dan penutupan akses kampus Universitas Abulyatama serta pemasangan gembok di gerbang kampus dan rumah pribadi pengurus Yayasan Abulyatama NAD.
Hal lain yang perlu diselidiki, tambah Agung, adalah pelarangan masuk mahasiswa ke dalam kampus, dugaan pengerahan orang-orang tidak dikenal yang bukan petugas keamanan resmi Yayasan Abulyatama NAD maupun Universitas Abulyatama, yang terjadi pada malam hingga dini hari tanggal 14–15 April 2025, dan diduga menjadi aksi mahasiswa dan warga pada hari ini (Kamis, 17/4), dalam rangka menuntut kebebasan kampus dari intervensi pihak luar.
Pimpinan Universitas Abulyatama juga meminta kepada LLDikti Wilayah XIII selaku lembaga layanan pendidikan tinggi di Aceh dapat secara aktif menjadi jembatan komunikasi antar pihak-pihak yang berpotensi mengganggu proses belajar mengajar maupun pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi di Kampus Universitas Abulyatama, sehingga kegiatan akademik dapat terus berjalan dengan baik, tertib, dan kondusif.
Pernyataan pers itu, kata Agung, merupakan bentuk komitmen menjaga keamanan, ketertiban, dan kedaulatan lingkungan akademik Universitas Abulyatama.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk mengedepankan jalan damai dalam menyelesaikan setiap persoalan,” tutupnya.
Sumber: