Baru Mulai Investasi? Ini Rekomendasi Instrumen Aman untuk Pemula
--blog.bibit.id
ACEH.DISWAY.ID - Memulai investasi sering kali menjadi tantangan bagi pemula, terutama bagi mereka yang khawatir dengan risiko fluktuasi pasar. Namun, para analis keuangan menegaskan bahwa ada sejumlah instrumen investasi dengan tingkat risiko rendah yang dapat menjadi pilihan aman bagi investor pemula. Berbagai instrumen ini dinilai stabil, mudah dipahami, serta tidak membutuhkan modal besar.
BACA JUGA:Pemula Wajib Baca! Cara Aman dan Tepat untuk Memulai Investasi dari Nol
Seorang perencana keuangan mengatakan, “Yang penting adalah memahami tujuan keuangan dan memilih produk investasi sesuai profil risiko. Pemula bisa mulai dari instrumen berisiko rendah agar lebih nyaman,” ujarnya.
Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis investasi rendah risiko yang dapat menjadi pilihan ideal untuk pemula.
1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
Reksa Dana Pasar Uang menjadi salah satu instrumen investasi paling populer bagi pemula karena memiliki risiko yang rendah serta likuiditas tinggi. Dana yang dihimpun akan dikelola oleh manajer investasi dan ditempatkan pada instrumen jangka pendek seperti deposito atau obligasi tenor di bawah satu tahun.
Instrumen ini menawarkan potensi imbal hasil stabil di kisaran 4–7 persen per tahun.
Keunggulan:
- Nilai investasi relatif stabil.
- Tidak memerlukan analisis rumit karena dikelola profesional.
- Modal investasi sangat kecil, mulai Rp10.000.
- Fleksibel dan bisa dicairkan kapan saja.
Karena kemudahan dan risikonya yang rendah, RDPU sangat cocok bagi investor pemula yang ingin belajar tanpa menanggung fluktuasi besar.
2. Deposito Berjangka
Deposito tetap menjadi instrumen paling aman bagi pemula karena tingkat risikonya sangat rendah. Dana yang disimpan akan “dikunci” dalam jangka waktu tertentu, biasanya antara 1 hingga 12 bulan.
Keamanan deposito lebih terjamin karena termasuk produk perbankan yang dilindungi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu.
Keunggulan:
- Risiko sangat minim dan hampir tidak ada fluktuasi.
- Dapat menjadi tempat menyimpan dana jangka pendek.
- Imbal hasil stabil di kisaran 3–5 persen per tahun.
Namun, dana deposito tidak bisa ditarik sewaktu-waktu tanpa penalti. Meski begitu, produk ini tetap menjadi instrumen paling aman bagi pemula yang mengedepankan stabilitas.
3. Obligasi Negara (ORI, SBR, SR, ST)
Obligasi negara juga menjadi pilihan menarik bagi investor pemula yang menginginkan keamanan dan imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito. Produk ini diterbitkan langsung oleh pemerintah dan memiliki risiko sangat rendah karena dijamin negara.
Imbal hasilnya bervariasi, namun berkisar di angka 5–6,5 persen per tahun.
“Obligasi negara cocok untuk pemula yang ingin berinvestasi dengan rasa aman, karena dijamin sepenuhnya oleh pemerintah,” kata seorang analis pasar keuangan.
Keunggulan:
- Return lebih menarik daripada deposito.
- Aman karena dijamin pemerintah.
- Bisa dimulai dari Rp1 juta.
- Beberapa seri, seperti SBR, bisa dicairkan sebagian sebelum jatuh tempo.
Obligasi negara juga menjadi instrumen tepat bagi pemula yang mulai menata portofolio jangka menengah.
4. Emas Fisik dan Emas Digital
Emas sudah lama dikenal sebagai safe haven atau aset pelindung nilai. Dalam jangka panjang, harga emas cenderung meningkat seiring kenaikan inflasi dan melemahnya nilai mata uang.
Saat ini, investasi emas jauh lebih mudah karena bisa dilakukan secara digital melalui aplikasi fintech maupun Pegadaian.
Keunggulan:
- Harga emas stabil dalam jangka panjang.
- Dapat dibeli dengan modal kecil, mulai Rp5.000.
- Likuid dan mudah dijual kembali.
- Cocok sebagai aset jangka panjang.
Meski demikian, harga emas bisa berfluktuasi dalam jangka pendek sehingga investor perlu sabar dan tidak terburu-buru menjual.
5. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Jenis investasi ini mengalokasikan sekitar 80 persen dana pada obligasi, menjadikannya lebih stabil dibanding reksa dana saham. Instrumen ini memberikan imbal hasil berkisar 6–10 persen per tahun.
Keunggulan:
- Potensi keuntungan lebih tinggi dari RDPU.
- Risiko tetap rendah karena mayoritas dana ditempatkan pada obligasi.
- Tidak perlu menganalisis pasar secara mendetail.
Reksa Dana Pendapatan Tetap cocok bagi pemula yang ingin mengejar imbal hasil lebih optimal namun tetap berada dalam zona risiko rendah.
Tips Memilih Investasi Risiko Rendah untuk Pemula
- Agar investasi berjalan maksimal dan tetap aman, berikut beberapa tips dari pakar:
- Mulai dari nominal kecil agar pemula bisa belajar tanpa terbebani risiko besar.
- Pastikan platform diawasi OJK, baik itu aplikasi investasi, bank, maupun manajer investasi.
- Diversifikasi portofolio, jangan menaruh seluruh dana pada satu instrumen.
- Fokus pada jangka panjang, terutama untuk instrumen seperti emas dan obligasi.
Hindari iming-iming cuan cepat, karena investasi berisiko rendah umumnya memberikan hasil stabil, bukan instan.
Seorang perencana keuangan menegaskan, “Investasi bukan soal siapa yang mulai dengan modal terbesar, tetapi siapa yang konsisten.”
Berinvestasi dengan risiko rendah adalah langkah paling aman bagi pemula untuk mengenali dunia finansial. Instrumen seperti deposito, reksa dana pasar uang, obligasi negara, hingga emas menjadi pilihan stabil yang mudah diakses dan memberikan return wajar. Dengan strategi yang tepat, pemula dapat membangun portofolio kuat tanpa harus menghadapi risiko besar sejak awal.
Sumber: