Waspadai! Jenis Makanan Pemicu Kanker yang Sering Dikonsumsi Sehari-hari
--stock.adobe.com
ACEH.DISWAY.ID - Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, lebih dari 10 juta orang meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Meski banyak faktor yang berperan, mulai dari genetik, lingkungan, hingga gaya hidup, salah satu pemicu utama yang kerap diabaikan adalah pola makan.
Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi makanan tertentu dapat meningkatkan risiko munculnya sel kanker di dalam tubuh. Bahkan, beberapa jenis makanan yang dianggap “biasa” dikonsumsi setiap hari ternyata menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan.
1. Daging Olahan dan Daging Merah Berlebihan
Sosis, ham, kornet, dan bacon termasuk dalam kategori Daging Olahan yang mengandung bahan pengawet nitrat dan nitrit. Menurut laporan dari International Agency for Research on Cancer (IARC), zat tersebut dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik yang berpotensi memicu kanker kolorektal.
“Proses pengawetan dan pemasakan pada suhu tinggi bisa menghasilkan senyawa berbahaya yang merusak DNA tubuh,” jelas dr. Ratna Dewi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik. Ia menyarankan agar konsumsi daging merah dibatasi tidak lebih dari dua kali seminggu, dan sebaiknya diolah dengan cara direbus atau dikukus.
2. Makanan yang Dibakar dan Digoreng dengan Suhu Tinggi
Mengonsumsi makanan yang dibakar hingga gosong, seperti sate atau ayam panggang, ternyata dapat menimbulkan risiko tersendiri. Proses pemanasan pada suhu tinggi menghasilkan senyawa heterosiklik amina (HCA) dan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) — dua zat yang telah terbukti dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam uji laboratorium.
Hal serupa juga berlaku pada makanan yang digoreng berulang kali, misalnya gorengan jalanan. Minyak jelantah dapat menghasilkan akrilamida, senyawa karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi terus-menerus.
3. Makanan Cepat Saji dan Lemak Trans
Makanan Cepat Saji seperti burger, kentang goreng, dan ayam goreng renyah memang menggugah selera, namun di balik rasanya yang lezat, terkandung lemak trans tinggi yang dapat memicu peradangan kronis dan obesitas. Kondisi ini menjadi salah satu faktor risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara dan usus besar.
“Lemak trans bukan hanya meningkatkan kolesterol jahat, tapi juga bisa mempercepat pertumbuhan sel abnormal,” tambah dr. Ratna.
4. Minuman Manis dan Soda
Konsumsi minuman berpemanis buatan atau bersoda secara berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko kanker pankreas dan kanker payudara.
Selain itu, pemanis buatan seperti aspartam atau sukralosa yang sering digunakan pada minuman rendah kalori juga masih menjadi perdebatan karena efek jangka panjangnya terhadap kesehatan.
5. Makanan Kaleng dan Bahan Pengawet
Sebagian makanan kaleng mengandung Bisphenol A (BPA) — zat kimia yang digunakan pada lapisan dalam kaleng untuk mencegah karat. BPA diketahui dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan meningkatkan risiko kanker payudara serta prostat.
Begitu pula dengan penggunaan bahan pengawet seperti natrium benzoat atau formalin, yang meskipun dilarang pada makanan, masih ditemukan pada sebagian produk ilegal di pasaran.
Langkah Pencegahan: Ubah Pola Makan, Jaga Gaya Hidup
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Para ahli menekankan pentingnya pola makan seimbang dengan memperbanyak asupan sayur, buah, ikan, kacang-kacangan, serta biji-bijian utuh.
“Diet berbasis tanaman (plant-based diet) terbukti dapat menurunkan risiko kanker karena kaya akan antioksidan, serat, dan fitonutrien,” ujar dr. Ratna.
Selain memperhatikan makanan, faktor gaya hidup juga memiliki peran besar dalam pencegahan kanker. Hindari merokok, batasi konsumsi alkohol, tidur cukup, kelola stres, dan rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
Kanker bukanlah penyakit yang datang secara tiba-tiba. Pola makan dan kebiasaan sehari-hari berperan penting dalam menentukan risiko seseorang terhadap penyakit ini. Dengan menghindari makanan pemicu kanker dan mulai menerapkan gaya hidup sehat sejak dini, kita dapat menurunkan risiko sekaligus menjaga kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.
Sumber: