Digital Stress di Kalangan Gen Z: Antara Butuh dan Lelah dengan Dunia Online

Digital Stress di Kalangan Gen Z: Antara Butuh dan Lelah dengan Dunia Online

Digital Stress di Kalangan Gen Z: Antara Butuh dan Lelah dengan Dunia Online-ilustrasi-

ACEH.DISWAY.ID - Pernah nggak sih kamu ngerasa capek banget, tapi bukan karena kerja atau sekolah, melainkan karena... gadget?

Scroll TikTok berjam-jam, buka notifikasi nggak berhenti, atau ngerasa harus selalu update biar nggak ketinggalan. Nah, itu dia yang sering disebut digital stress — kondisi di mana seseorang merasa stres karena terlalu sering terhubung dengan dunia digital.

Hidup Gen Z yang Serba Online

Beda sama generasi sebelumnya, Gen Z lahir dan tumbuh di era internet. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, dunia digital selalu “ngikutin”. Entah itu buat sekolah online, kerja remote, atau sekadar main media sosial.

Masalahnya, keterhubungan yang terus-menerus ini kadang bikin otak nggak sempat istirahat. Notifikasi terus muncul, kabar dunia makin cepat berubah, dan semua orang terlihat “sempurna” di media sosial. Akhirnya muncul rasa gelisah, insecure, bahkan burnout digital.

Ciri-Ciri Kamu Mulai Kena digital stress

Kalau kamu ngerasa hal-hal ini, bisa jadi kamu udah mulai kena gejala digital stress:

  • Ngerasa gelisah kalau nggak pegang HP.
  • Susah fokus karena kebanyakan notifikasi.
  • Sering bandingin hidup sendiri sama orang lain di sosmed.
  • Susah tidur gara-gara overthinking habis scroll malam-malam.
  • Mood gampang berubah, apalagi habis baca komentar negatif.

Kedengarannya sepele, tapi kalau dibiarkan terus, bisa berdampak ke kesehatan mental dan produktivitas juga, lho.

Kenapa Bisa Terjadi?

Gen Z terbiasa multitasking dengan layar: belajar sambil buka YouTube, kerja sambil buka Twitter, atau main game sambil dengerin podcast. Otak terus bekerja tanpa jeda.

Belum lagi tekanan sosial dari media — harus punya karier bagus, gaya hidup estetik, dan hidup yang “terlihat sukses”. Padahal, semua itu cuma potongan kecil dari realita orang lain.

Cara Santai Buat Ngurangin digital stress

Tenang, bukan berarti kamu harus langsung jadi anti-teknologi kok. Ada cara-cara simpel buat “detox digital” tanpa harus kehilangan koneksi dengan dunia:

  1. Bikin waktu tanpa layar (screen time break) — misalnya 1 jam sebelum tidur tanpa HP.
  2. Matikan notifikasi nggak penting. Percaya deh, nggak semua pesan butuh dibales detik itu juga.
  3. Kurasi akun media sosialmu. Unfollow akun yang bikin kamu ngerasa kurang atau tertekan.
  4. Nikmati dunia nyata. Ketemu teman langsung, jalan sore, atau sekadar baca buku di taman bisa jadi healing sesungguhnya.
  5. Kenali batas diri. Kalau ngerasa overwhelmed, nggak apa-apa banget buat rehat sejenak dari dunia digital.

Teknologi memang bantu hidup kita jadi lebih mudah, tapi jangan sampai malah nguras energi mental kita.

Gen Z dikenal cerdas, cepat adaptasi, dan kreatif — tapi juga manusia yang butuh waktu buat diam dan bernapas.

Jadi, yuk, mulai sadar: nggak semua hal di dunia digital harus diikuti, dan nggak semua notifikasi harus dijawab. Kadang, disconnect sebentar itu justru cara terbaik buat kembali terhubung dengan diri sendiri.

Sumber: