Menelusuri Jejak Keberagaman di Masjid Keuchik Leumik, Banda Aceh

ACEH.DISWAY.ID-Masjid Keuchik Leumik merupakan salah satu ikon penting dalam sejarah dan budaya Islam di Aceh. Masjid Keuchik Leumik terletak di Desa Lamseupeung, Kec. Lueng Baya, Kota Banda Aceh.

Sejarah Berdirinya Masjid Keuchik Leumik

BACA JUGA:Pesona Danau Laut Tawar: Surga Keindahan Aceh Tengah

Berdirinya Masjid ini merupakan salah satu impian Alm. H. Harun Keuchik Leumik selama 20 tahun.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga ramai dikunjungi oleh beberapa wisatawan religi lokal maupun wisatawan mancanegara.

Dalam pembangunan Masjid Keuchik Leumik ini memiliki 4 syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh keluarga Almarhum, berikut persyaratan tersebut:

1.   Masjid dibangun sebagus mungkin,

BACA JUGA:Eksplorasi Goa Sarang: Keindahan Alam yang Tersembunyi di Aceh

2.   Biaya pembangunan murni dari keluarga tanpa campur tangan bantuan lain,

3.   Ditabalkan dengan nama Haji Keuchik Leumik,

4.   Tidak ada satu orangpun yang mengetahui berapa besar biaya pembangunan masjid.

Pembangunan diawali dengan peletakan batu pertama pada 19 Juli 2016 oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Prof. Dr. H. Azman Ismail, dan seperangkat Gampong Lamseupeung serta Keluarga H. Harun Keuchik Leumik.

Selesai pada 28 Januari 2019 dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

BACA JUGA:Mengenal Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Budaya dan Religi Aceh

Keindahan Arsitektur Masjid Keuchik Leumik

Di desain murni dari hasil diskusi H. Harun dengan putranya, M. Kamaruzzaman .Di kenal dengan kemegahan arsitekturnya menjadi cerminan keindahan seni Islami.

Masjid ini memiliki julukan sebagai Masjid Emas Aceh, sebab hamper seluruh bangunan berwarna kuning keemasan. Masjid dengan arsitektur bergaya Timur Tengah dengan paduan gaya Spanyol.

Tak jarang banyak wisatawan yang datang dari luar aceh untuk melihat keindahan Masjid Keuchik Leumik ini. Masjid Keuchik Leumik juga sering berdatangan tamu dari Luar Aceh untuk mengisi suatu acara keagamaan.(*)

Sumber: