Diduga Lecehkan Pesantren, Program Trans7 Xpose Uncensored Resmi Ditutup KPI

Ubaid, sapaan akrabnya menjelaskan, ketentuan P3 dijelaskan lembaga penyiaran wajib menghormati perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan yang mencakup keberagaman budaya, gender, usia dan atau kehidupan sosial ekonomi.

"KPI juga memanggil Trans7 untuk memberikan klarifikasi atas kehadiran tayangan tersebut. Kehadiran tayangan yang menyudutkan kehidupan pesantren lwat program Trans7 tentunya sangat melukai banyak pihak, khususnya kaum santri," jelas Ubaid, yang juga menjadi anggota Komisi Infokom MUI itu.

Ubaid menegaskan tokoh agama terlebih seorang Kiai dan pesantren seharusnya tidak pantas untuk dijadikan sebuah obyek yang kemudian menjadi bahan olok-olok.

"Di pesantren terdapat adab, asih dan peduli, ilmu dan sejarah panjang perjuangan termasuk dalam sejarah kemerdekaan bangsa ini, yang itu dilakukan sampai saat ini," paparnya.

BACA JUGA:Bidik Dana Murah, BTN Upayakan Pengalaman Terbaik Lewat Integrasi Layanan Digital

Xpose Uncensored dinilai oleh KPI telah melenceng dari nilai-nilai luhur penyiaran yang seharusnya berfungsi menjadi integrasi nasional.

Ubaid juga menegaskan, Trans7 dengan sanksinya harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program dan tayangannya.

"Setidaknya harus menghadirkan tokoh yang berkualitas sebagai penyeimbang dalam menarasikan peristiwa.

"Hal ini juga perlu diperhatikan oleh lembaga penyiaran lain agar mengedepankan kehati-hatian secara mematuhi ketentuan regulasi agar publik menerima informasi yang benar," paparnya.

Sumber: